(REVIEW PENJELASAN ARSITEKTUR KOMPUTER )
PROSES URUTAN KOMPUTER / SEQUENCIAL COMPUTER PROCESSED
Proses urutan kerja dalam suatu komputer memiliki urutan yang teratur dan tersusun berdasarkan bagiannya masing-masing. Secara umum, urutan sebuah proses di dalam computer memiliki 4 bagian dan suatu proses akan melewati bagian tersebut secara berurutan. Bagian tersebut antara lain :
1. Indeks : Penghitung Langkah Proses
2. Alamat : Tempat dari suatu yang akan diproses
3. Proses : Proses pengolahan data itu sendiri
4. Data : Materi yang akan diproses
Tiap – tiap bagian memiliki fungsi dan kegunaannya masing – masing, dan satu sama lain dalam tiap bagian akan saling berhubungan. Proses urutan computer diatas terjadi yaitu pada saat computer pertama kali dinyalakan dan akan berulang terus menerus. Berikut sebuah diagram blok yang akan merepresentasikan realisasi dari proses urutan kerja di dalam sebuah computer :
Contoh
Diagram
Blok 32 bit
Penjelasan gambar :
Pada saat computer pertama kali dinyalakan, “clock” akan memberikan bit – bit pulsa yang selanjutnya bit - bit pulsa tersebut akan masuk ke dalam sebuah “PC” yaitu sebagai pencatat langkah proses atau indeks, dimana indeks dimulai dari 1 sampai n indeks tergantung daripada bit – bit pulsa yang diberikan oleh “clock”. Bit – bit pulsa yang telah melewati “PC” selanjutnya akan dirubah kedalam bilangan biner oleh rangkaian “Flip – flop” yang selanjutnya akan berupa sebuah alamat atau address dan akan disimpan di dalam “Address Register”. Dinamakan “Address Register” karena apabila “clock” tidak men-“trigger” atau tidak memberikan bit – bit pulsa, maka langkah yang sebelumnya akan tersimpan di dalam “Address Register”. Selanjutnya bilangan biner yang berada di dalam “Address Register” akan melewati sebuah “Address Bus” dan akan dirubah kembali ke dalam bilangan decimal di dalam “Address Decoder”. Sehingga di dalam “Address Decoder” bit – bit pulsa akan berbentuk angka decimal kembali yang akan menunjukan suatu indeks langkah proses yang ke – n yang akan menunjuk pada suatu “Instruction Code”.
Pada proses inilah selanjutnya indeks suatu langkah tersebut akan menunjuk pada suatu “Instruction Code” yang berada pada suatu urutan tertentu. “Instruction Code” berarti sebuah kode instruksi yang berupa bahasa mesin yang dapat diterjemahkan oleh sebuah computer menjadi sebuah perintah. “Instruction Code” bisa terdapat pada langkah tertentu dalam urutannya tergantung daripada si pembuatnya. Pada saat computer pertama kali dinyalakan, maka “Instruction Code” inilah yang akan menjalankan program awal pada suatu computer yang dinamakan dengan ROM BIOS.
LANGKAH MEMBUAT BIOS :
TOOL DRIVER SOFTWARE | EPROM PROGRAMER | EPROM | ROM |
ROM BIOS berisikan program – program yang akan berfungsi pada saat computer pertama kali dinyalakan. ROM BIOS tidak dapat dirubah pada saat computer menyala dan ROM BIOS dibuat oleh pabrik pembuat computer tersebut. Di dalam membuat suatu ROM BIOS diperlukan suatu software khusus yang akan membantu membuat suatu ROM BIOS, langkah awal dalam membuat BIOS yaitu dibuat di dalam computer lain yang tersedia TOOL DRIVER SOFTWARE yang akan membuat langkah awal dalam pembuatan ROM BIOS. Selanjutnya yaitu EPROM PROGRAMER dimana program – program yang akan dimasukkan ke dalam ROM BIOS dibuat dan program yang sudah dibuat dan telah diuji akan dimasukkan kedalam ROM dan program akan siap untuk dimasukkan ke dalam sebuah rangkaian computer.
Setelah sebuah indeks telah menunjuk pada suatu “Instruction Code” yang telah berisikan suatu indeks data, maka selanjutnya “Instruction Code” akan melewati sebuah Data Bus dan akan masuk terlebih dahulu kedalam Instruction Register yang kemudian “Instruction Code” tersebut akan menunjuk kepada salah satu “kotak proses’ yang ada pada bagian pengolah data ALU, sehingga salah satu “kotak proses” yang terdapat pada ALU akan mengolah perintah dari “Instruction Code” tersebut dan selanjutnya akan memberikan sinyal untuk mengolah suatu data berdasarkan “Instruction Code” tersebut. Lalu suatu data akan melewati sebuah Data Bus dan akan melewati Data Register yang selanjutnya akan menuju kepada salah satu “kotak proses” sesuai dengan “Instruction Code” yang telah diolah. Dan apabila terdapat sebuah “Instruction Code” berupa perintah “JUMP” kepada suatu langkah atau indeks ke-n, maka proses di dalam ALU akan menunjuk kepada PC ( sebagai pencatat langkah proses ) untuk menuju kepada suatu indeks atau langkah ke-n dan proses akan kembali berurutan terhadap indeks sebelumnya.